AFB - Beberapa waktu yang lalu Kementrian Pertahanan dikritik karena Alutsista yang dimiliki oleh TNI saat ini sangat memprihatinkan. selain karena jumlah yang terbatas, kondisi dan teknologi yang jauh tertinggal juga menjadi sorotan.
Menjawab kritikan tersebut kemarin Kementrian merilis informasi bahwa saat ini tengah memesan sejumlah pesawat tempur dan juga perisai udara untuk memperkuat pertahanan. sebuah sistem persenjataan udara bernama Oerlikon Skyshield tengah dipesan dari Rheinmetall Air Defence Swiss.
Sistem pertahanan yang disebut sebagai perisai udara tersebut merupakan meriam tembak terintegrasi radar dengan harga $202 juta atau sekitar Rp 2 triliun. Dikutip dari Tempo, Kepala Badan Sarana Pertahanan laksamana Muda Rachmad Lubis mengatakan Kita (Kementrian Pertahanan) telah memesan perisai udara sebanyak 6 unit dengan harga $202 juta.
Pembelian Oerlikon Skyshield ini melalui proses yang bertahap dan baru bisa digunakan pada tahun 2015 yang akan datang. Pasalnya pihak Rheinmetall akan mengirim 4 unit pada tahun 2015 dan sisanya pada tahun 2017 karena proses pembuatan yang cukup lama.
Oerlikon Skyhield sendiri merupakan meriam kembar yang menggunakan amunisi kaliber 35 mm dan rudal anti serangan udara jarak dekat. Meriam ini mampu memuntahkan 1.000 peluru per menitnya, dan akan sangat efektif jika menggunakan amunisi khusus buatan rheinmetall yang bernama AHEAD. Penggunaan meriam kembar ini sangat presisif dan tingkat keberhasilan menembak jatuh sasaran dengan akurasi 90%.
Berikut ini video penampakan nya:
http://www.youtube.com/watch? feature=player_embedded&v=d0oHvqIUE mY
Menjawab kritikan tersebut kemarin Kementrian merilis informasi bahwa saat ini tengah memesan sejumlah pesawat tempur dan juga perisai udara untuk memperkuat pertahanan. sebuah sistem persenjataan udara bernama Oerlikon Skyshield tengah dipesan dari Rheinmetall Air Defence Swiss.
Sistem pertahanan yang disebut sebagai perisai udara tersebut merupakan meriam tembak terintegrasi radar dengan harga $202 juta atau sekitar Rp 2 triliun. Dikutip dari Tempo, Kepala Badan Sarana Pertahanan laksamana Muda Rachmad Lubis mengatakan Kita (Kementrian Pertahanan) telah memesan perisai udara sebanyak 6 unit dengan harga $202 juta.
Pembelian Oerlikon Skyshield ini melalui proses yang bertahap dan baru bisa digunakan pada tahun 2015 yang akan datang. Pasalnya pihak Rheinmetall akan mengirim 4 unit pada tahun 2015 dan sisanya pada tahun 2017 karena proses pembuatan yang cukup lama.
Oerlikon Skyhield sendiri merupakan meriam kembar yang menggunakan amunisi kaliber 35 mm dan rudal anti serangan udara jarak dekat. Meriam ini mampu memuntahkan 1.000 peluru per menitnya, dan akan sangat efektif jika menggunakan amunisi khusus buatan rheinmetall yang bernama AHEAD. Penggunaan meriam kembar ini sangat presisif dan tingkat keberhasilan menembak jatuh sasaran dengan akurasi 90%.
Berikut ini video penampakan nya:
http://www.youtube.com/watch? feature=player_embedded&v=d0oHvqIUE mY
No comments:
Post a Comment
Sorry .....
Comments received will be moderated in advance. Suggestions, Criticism and rejection can you comments it during use wise words and not SARA contains elements or word- profanity, comments will displayed.
Thanks...