Tuesday

Pelajar Indonesia Raih Emas di World Skill Competition 2013, Jerman


AFB - Lagu Indonesia Raya nyaring terdengar di salah satu sudut terminal kedatangan luar negeri, Bandara Soekarno Hatta. Warna merah putih pun tampak mendominasi dari kejauhan, seiring dengan kedatangan rombongan yang juga memakai atribut yang sama. 

Rombongan itu adalah para siswa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang baru saja tiba dari Leipzig, Jerman, usai mengikuti kompetisi internasional World Skill Championship (WSC).

Dengan senyum mengembang, SesDitjen Dikmen Kemdikbud Mustaghfirin Amin mengalungkan karangan bunga kepada Ganjar Satrio,  siswa peraih medali emas bidang Graphic Design Technology WSC.  Pengalungan bunga pun dilakukan pada Andrie Safargi, peraih medali perak bidang Prototype Modeling. Diikuti, pengalungan bunga terhadap 8 siswa peraih Medalion for Excellence.

Ganjar Satrio adalah siswa lulusan SMK Negeri 3 Kasian, Bantul yang mulai mencintai dunia desain sejak SMP. Anak bungsu dari dua bersaudara ini menjelaskan terdapat 4 modul yang harus dikerjakan selama 4 hari, yakni packaging, majalah, editorial, dan advertising. Adapun waktu pengerjaan selama 5 jam, untuk masing-masing modul tersebut.


Ia mengungkapkan pentingnya kesiapan mental yang dimiliki saat mengikuti kompetisi ini. Ganjar mengakui tidak memiliki bayangan apa pun terhadap soal yang akan dikerjakan.

“Saat mendapatkan modul, kita memang diberikan lima jam waktu pengerjaan, tapi hanya 10 menit untuk membaca soal, 15 menit untuk mendiskusikan bersama pembimbing,” jelasnya. “Sisanya kita yang mengerjakan sendiri,” katanya menambahkan.

Menurut Ganjar, indikator keberhasilan tiap peserta adalah adanya kesesuaian hasil pengerjaan modul peserta, dengan permintaan soal dalam modul. Dia mencontohkan, terdapat permintaan untuk mengerjakan kemasan teh dengan tema mediation, happiness, dan relaxation pada salah satu modul. Untuk modul tersebut, Ganjar memvisualisasikan dengan warna-warna tertentu. “Untuk mediation tea pakai warna biru, kalau ga salah happiness itu kita pakai warna orange, dan relaxation pakai warna ungu,” ujarnya.

Pada saat pengerjaan modul majalah, Ganjar diminta untuk dapat memvisualisasikan cover majalah bisnis. “Disitu saya pakai desain dewasa, simple, yang mewujudkan bisnis,” ujarnya.

“Terus terang saya tidak yakin menang, karena saingannya semua berat, tapi yang saya lihat ketelitian sangat diperhatikan, mungkin itu keunggulan saya makanya mendapat emas,” beber Ganjar.

Ganjar sangat berharap dapat tetap berkarya di dunia desain grafis. “Saya mau ciptakan emas-emas lain bagi adik-adik selanjutnya, mau kuliah di luar biar ilmu di luar bisa dibagi disini,” tuturnya.

No comments:

Post a Comment

Sorry .....
Comments received will be moderated in advance. Suggestions, Criticism and rejection can you comments it during use wise words and not SARA contains elements or word- profanity, comments will displayed.
Thanks...