AFB - Indonesia memamerkan pesawat CN 295 buatan PT Dirgantara Indonesia di Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA) 2013. Tampil di dekat helikopter serang Apache, penampilan adik CN 235 itu tak kalah mengundang penasaran pengunjung pada hari pertama perhelatan. Apalagi, kabin CN 295 bisa dikunjungi. Pengunjung juga diperbolehkan berfoto di kokpit. "Ini buatan Indonesia," ujar Najib, seorang pengunjung, saat akan berfoto di dalam kabin.
CN 295 adalah pesawat terbaru hasil kerjasama PT DI dan Cassa, Spanyol. Di Spanyol, pesawat ini sudah diproduksi lebih dulu dengan nama C 295 dan digunakan sebagai pesawat angkut militer kelas medium.
Empat negara Asia Tenggara sudah menyatakan ketertarikannya untuk membeli CN 295, yakni Thailand, Vietnam, Filipina, dan Malaysia. TNI Angkatan Udara sendiri akan membeli sembilan pesawat ini.
Total, 100 CN 295 sudah diproduksi dan digunakan 17 angkatan bersenjata. Tujuh angkatan bersenjata di antaranya bahkan memesan kembali pesawat tersebut.
CN 295 lebih besar dari kakaknya dan yang terpanjang di kelasnya, sehingga bisa digunakanuntuk berbagai misi. Mulai dari pemburu kapal selam, kargo, hingga pesawat angkut personel. KeunggulanCN 295 dibandingkan pesawat angkut di kelas yang sama adalah lepas landas pesawat ini hanya butuh landasan pacu yang pendek, dan mendarat di medan darurat.
Adapun biaya operasional per jamnya lebih hemat dan tercanggih di kelasnya. Hal ini berkat konsumsi bahan bakar yang irit dan suku cadang yang murah.
Tak mengherankan, pesawat ini diandalkan untuk misi-misi kemanusiaan di wilayah terpencil di Irak, Afganistan, hingga Chad dan Haiti.
Tentu saja dengan fitur canggih dan harga yang "miring," CN 295 menjadi salah satu komoditi yang paling menarik perhatian di pameran LIMA.
Harga satu unit pesawat ini sebesar US$ 32 juta atau sekitar Rp 307 miliar. Sampai saat ini, CN-295 telah mengantongi 121 kontrak pemesanan, di mana 85 di antaranya telah rampung dan dikirimkan kepada pihak pemesan. Dari 121 kontrak itu, Indonesia sendiri mendapatkan 9 unit CN-295.
Selain memamerkan CN 295, PT DI yang juga membuka stan pamer menawarkan CN 212 dan CN 235. Kedua pesawat yang lebih dulu diproduksi PT Dirgantara ini juga diminati Korea Selatan dan Filipina. “Semua hadir dalam berbagai versi, tergantung kebutuhan,” kata Sonny Saleh Ibrahim, Asisten Presiden Direktur PT Dirgantara diLangkawi.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, PT Dirgantara menjadi wakil Indonesia dari kalangan industri, bersama Tim Aerobatik Jupiter dari TNI AU."Kami harap pameran di Langkawi akan menarik banyak perhatian internasional," ujar Purnomo saat melepas CN 295 ke Langkawi di HalimPerdana Kusuma.
Karakteristik dan Spesifikasi CN295
Panjang 24,50 meter
Tinggi 8,66 meter
Rentang sayap 25,81 meter
Berat maksimum 23,2 ton (take off)
Daya angkut: - Personel - Pasukan penerjun - Evakuasi 9,3 ton 71 personel 49 penerjun 24 ranjang + 6 tenaga medis
Kecepatan 480 km/jam
Mesin 2 x PW-127G turboprop
Jangkauan 5.400 km tanpa muatan
Viva.
No comments:
Post a Comment
Sorry .....
Comments received will be moderated in advance. Suggestions, Criticism and rejection can you comments it during use wise words and not SARA contains elements or word- profanity, comments will displayed.
Thanks...