AFB - Sejak dicanangkannya Rencana Pembangunan Kekuatan Pertahanan (Bangkuathan) pada tahun 2010 yang tertuang dalam Rencana Strategis I, II dan III (Renstra), pemerintah berupaya untuk membangun armada kapal selam Indonesia.
Seperti diketahui wilayah Indonesia memiliki tiga Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang disebut dengan SLOC (Sea Lines of Communication) dimana untuk wilayah timur Indonesia, SLOC/ALKI terbagi menjadi tiga bagian. Mengingat laut di wilayah Indonesia Timur memiliki kedalaman yang cukup maka sangat dimungkinkan apabila operasi kapal selam dilakukan di wilayah Timur Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Menteri pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro,saat melakukan jumpa pers dengan sejumlah wartawan media cetak, elektronik dan media on line, di kantor Kemhan Jakarta. Saat melakukan jumpa pers dengan awak media, Menhan didampingi oleh Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio, Dirjen Strahan Mayjen TNI Sonny E.S. Prasetyo, M.A., Dirjen Renhan Marsda TNI FHB Soelistyo, S.Sos dan sejumlah perwira tinggi di lingkungan TNI AL.
Lebih lanjut Menhan mengatakan bahwa bangkuathan di bidang maritim khususnya kapal selam akan segera dilaksanakan dan pembangunan kapal selam tersebut merupakan kelanjutan dari kerjasama antara Indonesia dengan Rusia.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, TNI AL akan segera mengirim tim yang akan mengunjungi Naval Base di Rusia dalam rangka untuk mempersiapkan kapal selam yang akan memasuki jajaran armada kapal selam Indonesia.
Sementara saat mendampingi Menhan RI, Kasal mengatakan bahwa TNI AL saat ini memiliki dua kapal selam yang merupakan produksi Jerman. Selain kapal selam produksi Jerman, dalam waktu dekat armada laut Indonesia akan diperkaya dengan tiga kapal selam produksi Korea dimana dua diantaranya adalah produksi Korea dan satu diantaranya merupakan produksi PT PAL Indonesia bekerjasama dengan Korea.
“Untuk itu pemenuhan Alutsista Indonesia di bidang kapal selam tidak terlepas dari standar alokasi yang harus dipenuhi dan juga tidak terlepas dari Minimum Essential Forces (MEF)”, tegas Kasal.
Ditambahkan Kasal bahwa kelebihan dari kapal selam kilo class memiliki peluru kendali (missile) dengan kemampuan yang ditembakkan dari bawah permukaan ke permukaan (sub surface to surface). Pemerintah Rusia bersedia untuk memodernisasi kilo class dan melengkapi kapal selamnya dengan rudal berupa killer missile dengan jarak tembak 300-400 kilo sehingga lengkap unsur-unsur yang dibutuhkan dalam suatu kapal selam.
Selain itu kapal selam jenis ini dapat beroperasi diatas kedalamanan 150 m sehingga sangat tepat apabila kapal selam ini beroperasi di wilayah timur Indonesia yang memiliki kedalamanan diatas 150 m.
Sebelumnya ditempat yang sama telah dilakukan pertemuan dan pembicaraan antara Menhan RI dan jajaran TNI AL dengan pihak Rosoboronexport Rusia beserta Duta Besar Rusia untuk Indonesia terkait dengan pembangunan kekuatan armada kapal selam produksi Rosoboronexport Rusia.
DMC Kemhan
No comments:
Post a Comment
Sorry .....
Comments received will be moderated in advance. Suggestions, Criticism and rejection can you comments it during use wise words and not SARA contains elements or word- profanity, comments will displayed.
Thanks...