Showing posts with label TNI AL. Show all posts
Showing posts with label TNI AL. Show all posts

Monday

Indonesia-Rusia Kerjasama Bangun Kapal Selam


AFB - Sejak dicanangkannya Rencana Pembangunan Kekuatan Pertahanan (Bangkuathan) pada tahun 2010 yang tertuang dalam Rencana Strategis I, II dan III (Renstra), pemerintah berupaya untuk membangun armada kapal selam Indonesia.

Seperti diketahui wilayah Indonesia memiliki tiga Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang disebut dengan SLOC (Sea Lines of Communication) dimana untuk wilayah timur Indonesia, SLOC/ALKI terbagi menjadi tiga bagian. Mengingat laut di wilayah Indonesia Timur memiliki kedalaman yang cukup maka sangat dimungkinkan apabila operasi kapal selam dilakukan di wilayah Timur Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Menteri pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro,saat melakukan jumpa pers dengan sejumlah wartawan media cetak, elektronik dan media on line, di kantor Kemhan Jakarta. Saat melakukan jumpa pers dengan awak media, Menhan didampingi oleh Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio, Dirjen Strahan Mayjen TNI Sonny E.S. Prasetyo, M.A., Dirjen Renhan Marsda TNI FHB Soelistyo, S.Sos dan sejumlah perwira tinggi di lingkungan TNI AL.

Thursday

SEAL Carier: Siluman Bawah Air KOPASKA TNI Angkatan Laut


AFB - KOPASKA Dikenal punya tugas khusus dalam pertempuran bawah air, menjadikan kelengkapan persenjataan Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL terbilang special dibanding unit tempur TNI lainnya. Selain sista dan alat menyelam yang punya kualifikasi khusus, sepertiCombat boat X38, senjata APS dan alat selam close circuit, dalam menunjang misi senyap di bawah air, satuan elit ini juga punya wahana transportasi bawah air yang terbilang sangat khas.
Nah, bicara tentang wahana transportasi Kopaska, di artikel terhahulu telah kami kupas mengenai Sea Shadow buatan Anteon Corporation, Panama City Beach, Florida – AS. Dan, seiring tuntutan operasi yang kian meningkat, belum lama ini Kopaska telah dilengkapi sosok siluman bawah air anyar. Yang dimaksud adalah SEAL Carrier. Beda dengan wahana transport bawah air Kopaska sebelumnya, SEAL Carrier bisa dibilang paling sangar, desain alutsista buatan Defence Consulting Europe AB, Swedia menyerupai rancangan kapal selam mini dengan balutan warna hitam, lengkap dengan dua buah sirip pada bagian depan.
SEAL Carrier kodratnya adalah wahana khusus untuk misi infiltrasi melalui bawah permukaan dengan sasaran khusus berupa dermaga laut, kapal perang, dan misi anti pembajakan. SEAL Carrier dapat menyelam hingga kedalaman 40 meter dengan kecepatan 3 – 4 knots. Saat menyelam, SEAL Carrier mengandalkan dua propeller dengan tenaga baterai 25kWh. Jenis baterai pemasok tenaga mengadopsi jenis lithium polymer. Hebatnya, selain bisa melaju di bawah air, SEAL Carrier dapat melaju dengan kecepatan tinggi di perkumaan, ibarat speed boat, SEAL Carrie di atas permukaan air dapat melaju hingga 30 knots. Pada saat melaju di permukaan, sumber tenaga beralih ke dua unit mesin diesel Rolls Royce FF270 water jet yang menghasilkan tenaga 350HP.

Wednesday

PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Serahkan Pesawat CN235 MPA Pesanan TNI AL

AFB - TNI Angkatan Laut resmi mengoperasikan pesawat CN235 versi MPA atau patroli maritim setelah diserahterimakan dari PT Dirgantara Indonesia (PT DI) yang berlangsung di Hanggar PT DI Kota Bandung, Rabu.Serah terima pesawat CN235 MPA pertama di lingkungan TNI AL tersebut dilakukan dari Dirut PT DI Budi Santoso kepada Kabaranahan Kementerian Pertahanan RI Laksamana Muda TNI Rachmat Lubis.
Penyerahan pesawat itu dilakukan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, KSAL TNI-AL Laksamana TNI Dr Marsetio Danpusenerbal Laksamana TNI I Nyoman Nesa, Aslog Panglima TNI Mayjen TNI Joko Sriwidodo dan Aslog TNI AL Laksamana Muda TNI Sri Handayanto.

"Pesawat CN 235 MPA yang diserahkan ini merupakan yang pertama dari tiga unit pesanan pesanan Kementerian pertahanan yang kontrak jual belinya pada Desember 2009. Pesawat ini akan dioperasikan oleh Puspenerbal yang berpangkalan di Lanud AL Juanda Surabaya," kata Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro.
Penempatan pesawat itu, kata Purnomo berdasarkan posisi strategis untuk mengoperasikan pesawat itu untuk bisa berfungsi dan bertugas intensif dan strategis dalam melakukan pengawasan perairan Indonesia.
Pesawat itu merupakan CN235 MPA pertama yang dioperasikan oleh TNI AL untuk mengawasi dan melindungi laut Indonesia.