AFB - Mahasiswa Teknik Industri ITB, yakni Anggoro Bintang, Michael Julianto, Aprima Dheo, dan Yulika Sugianti, mengukir prestasi dengan menyabet juara pertama Industrial Engineering Competition (IECOM) 2014 yang digelar pada 11-18 Januari 2014 di Bandung.
Dalam kompetisi yang diperuntukkan bagi mahasiswa Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri ini, mahasiswa ITB berhasil menyisihkan tim-tim dari universitas lain dari dalam maupun luar negeri, seperti Filipina, Singapura, Vietnam, dan Thailand.
IECOM adalah kompetisi yang diadakan setiap 2 tahun sekali dan diperuntukkan bagi mahasiswa Teknik Industri maupun Manajemen Rekayasa Industri se-Asia Tenggara yang tahun ini mengusung “Sustainable Development, The Next Big Step” sebagai tema utama yang dijadikan tajuk untuk setiap tahapan kompetisinya.
Tim ITB berhasil mengungguli National University of Singapore (NUS) yang harus puas dengan memperoleh juara kedua, dan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang memperoleh juara ketiga.
Untuk memenangi kompetisi bergengsi ini, tim dari ITB harus melewati 5 babak penyisihan yang kompetitif. Setelah berhasil masuk 15 besar dengan menyisihkan 73 tim lainnya dari berbagai universitas pada tahap seleksi online, tim dari ITB membuat mengevaluasi keberlanjutan industri Asian Pulp and Paper dalam sebuah essay.
Bintang dan Yulika berpesan bahwa persiapan merupakan hal yang sangat penting dari kompetisi ini. Selain itu, mereka juga berpesan untuk percaya diri dan jangan rendah diri.
“Mahasiswa-mahasiswa Indonesia juga memiliki kemampuan yang layak untuk bersaing dengan mahasiswa dari luar. Yang penting jangan malu untuk bertanya dan mencari ilmu dari orang lain,” pesan Bintang.
itb.ac.id
Dalam kompetisi yang diperuntukkan bagi mahasiswa Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri ini, mahasiswa ITB berhasil menyisihkan tim-tim dari universitas lain dari dalam maupun luar negeri, seperti Filipina, Singapura, Vietnam, dan Thailand.
IECOM adalah kompetisi yang diadakan setiap 2 tahun sekali dan diperuntukkan bagi mahasiswa Teknik Industri maupun Manajemen Rekayasa Industri se-Asia Tenggara yang tahun ini mengusung “Sustainable Development, The Next Big Step” sebagai tema utama yang dijadikan tajuk untuk setiap tahapan kompetisinya.
Tim ITB berhasil mengungguli National University of Singapore (NUS) yang harus puas dengan memperoleh juara kedua, dan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang memperoleh juara ketiga.
Untuk memenangi kompetisi bergengsi ini, tim dari ITB harus melewati 5 babak penyisihan yang kompetitif. Setelah berhasil masuk 15 besar dengan menyisihkan 73 tim lainnya dari berbagai universitas pada tahap seleksi online, tim dari ITB membuat mengevaluasi keberlanjutan industri Asian Pulp and Paper dalam sebuah essay.
Bintang dan Yulika berpesan bahwa persiapan merupakan hal yang sangat penting dari kompetisi ini. Selain itu, mereka juga berpesan untuk percaya diri dan jangan rendah diri.
“Mahasiswa-mahasiswa Indonesia juga memiliki kemampuan yang layak untuk bersaing dengan mahasiswa dari luar. Yang penting jangan malu untuk bertanya dan mencari ilmu dari orang lain,” pesan Bintang.
itb.ac.id
No comments:
Post a Comment
Sorry .....
Comments received will be moderated in advance. Suggestions, Criticism and rejection can you comments it during use wise words and not SARA contains elements or word- profanity, comments will displayed.
Thanks...