AFB - Didalam kehidupan ini, kita menyadari bahwa terwujudnya suatu masyarakat tidak dapat dipisahkan dari unsur tetangga, sebagai saudara terdekat dari keluarga dan kerabat sendiri.
Islam mengajarkan bahwa sesama Muslim adalah saudara, serta dianjurkan untuk berbuat baik, dan saling tolong-menolong dalam rangka menuju kebaikan sesuai yang di ridhai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Allah SWT Berfirman : “Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu adalah Bersaudara, karena itu damaikanlah antara saudaramu (yang berselisih), dan Bertakwalah kepada ALLAH agar kamu mendapat Rahmat.”(QS. Al Hujurat : 10)
Manusia tidak dapat melepaskan diri, dari dinamika kehidupan bermasyarakat dan bertetangga, interaksi yang terjadi satu sama lain didalamnya, akan mempengaruhi kenyamanan, keharmonisan dan kebahagiaan dalam kelangsungan kehidupan.
Tetangga sebagai saudara terdekat, mempunyai tempat khusus dalam Islam, dengan demikian membina hubungan harmonis dengan tetangga, merupakan hal yang harus kita perhatikan, karena ketika terjadi suatu musibah atau hal-hal yang dialami suatu keluarga, maka tetangga lah yang pertama kali akan menolong, dan mengulurkan bantuannya dibandingkan, dengan saudara yang jauh dari tempat tinggalnya.
Sebagai Muslim sudah selayaknya kita, senantiasa, memperhatikan, menjaga, memelihara dan membina hubungan baik dengan tetangga, karena baik buruknya bertetangga, merupakan ukuran iman seseorang, sebagaimana yang terkandung dalam Hadits dibawah ini.
Islam mengajarkan bahwa sesama Muslim adalah saudara, serta dianjurkan untuk berbuat baik, dan saling tolong-menolong dalam rangka menuju kebaikan sesuai yang di ridhai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Allah SWT Berfirman : “Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu adalah Bersaudara, karena itu damaikanlah antara saudaramu (yang berselisih), dan Bertakwalah kepada ALLAH agar kamu mendapat Rahmat.”(QS. Al Hujurat : 10)
Manusia tidak dapat melepaskan diri, dari dinamika kehidupan bermasyarakat dan bertetangga, interaksi yang terjadi satu sama lain didalamnya, akan mempengaruhi kenyamanan, keharmonisan dan kebahagiaan dalam kelangsungan kehidupan.
Tetangga sebagai saudara terdekat, mempunyai tempat khusus dalam Islam, dengan demikian membina hubungan harmonis dengan tetangga, merupakan hal yang harus kita perhatikan, karena ketika terjadi suatu musibah atau hal-hal yang dialami suatu keluarga, maka tetangga lah yang pertama kali akan menolong, dan mengulurkan bantuannya dibandingkan, dengan saudara yang jauh dari tempat tinggalnya.
Sebagai Muslim sudah selayaknya kita, senantiasa, memperhatikan, menjaga, memelihara dan membina hubungan baik dengan tetangga, karena baik buruknya bertetangga, merupakan ukuran iman seseorang, sebagaimana yang terkandung dalam Hadits dibawah ini.
“ Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu” Bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda” Barangsiapa yang Beriman kepada ALLAH dan hari akhir, Hendaklah berlaku baik terhadap Tetangganya, Barangsiapa yang Beriman kepada ALLAH dan hari akhir, Hendaklah memuliakan Tamunya, Dan Barangsiapa Beriman kepada ALLAH dan hari akhir Hendaklah berkata-kata baik atau diam”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits diatas mengandung makna, Bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam” Menganjurkan dan menyeru kepada kita umatnya dan seluruh manusia, untuk melakukan Akhlaq yang baik terhadap tetangganya, termasuk didalamnya memelihara hak-haknya, dan berbuat Ikhsan kepadanya, dengan segala macam kebaikan sesuai kemampuan.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“ Tidak dapat masuk Surga orang yang Tetangganya, tidak merasa aman dari Gangguan nya”. (HR. Muslim).
Menurut ketentuan yang disebut tetangga, ialah keluarga yang bertempat tinggal di sekitar tempat tinggal masing-masing, yaitu antara empat atau lima puluh rumah, dari setiap arah kiri, kanan, muka dan belakang.
Mengenai adab dan berbuat baik terhadap tetangga, Allah Subhanahu Wa Ta’ala melalui Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, memberikan bimbingan kepada kita tentang hal ini.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman : “Sembahlah ALLAH dan Janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan Berbuat Baiklah kepada kedua orang Ibu-Bapak, Karib Kerabat, Anak-anak Yatim, orang-orang Miskin, Tetangga yang dekat dan Tetangga yang jauh, Teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu. ALLAH tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS. An Nisa : 36 ).
Senantiasa menolong jika tetangga minta pertolongan, membantunya jika ia meminta bantuan, menjenguk nya bila ia sakit, mengucapkan selamat kepadanya jika ia bahagia, memulai mengucapkan salam kepadanya, menghiburnya jika mendapat musibah.
Berkata kepadanya dengan lemah lembut, dan penuh kesantunan, memaafkan kesalahannya, tidak menyusahkan dengan bangunan atau jalannya, tidak mengintip auratnya, tidak menyakiti dengan air yang mengenainya atau kotoran yang dibuang di depan rumahnya, dan membimbingnya kepada apa yang di dalamnya terdapat kebaikan agama dan dunianya.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“ Sebaik-baik kawan menurut Penilaian ALLAH, adalah orang yang paling baik terhadap kawan, Dan Sebaik-baik tetangga menurut Penilaian ALLAH adalah orang yang terbaik terhadap Tetangganya.” (HR. At Tirmidzi).
Semoga bermanfaat...
No comments:
Post a Comment
Sorry .....
Comments received will be moderated in advance. Suggestions, Criticism and rejection can you comments it during use wise words and not SARA contains elements or word- profanity, comments will displayed.
Thanks...