Tuesday

Kisah Inspirasi: Kecerdasan Imam Al Bukhari

AFB - Nama sebenarnya adalah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Mughirah bin Bardzibah. la biasa dipanggil Abu Abdullah. Nama Bukhari berasal dari nama negaranya, yaitu Bukhara. la dilahirkan pada tahun 194 H di Bukhara, Khurasan.

Ketika ia ditinggal wafat oleh ayahnya, ia diwarisi banyak harta untuk mencari ilmu. Pada waktu kecil ia adalah seorang tunanetra. Namun, sang ibu terus-menerus berdoa kepada Allah SWT agar penglihatan putranya dipulihkan.

Permintaan sang ibu dikabulkan. Suatu malam sang ibu bermimpi bertemu Nabi Ibrahim AS. yang memberi kabar kepadanya bahwa Allah SWT akan mengembalikan penglihatan putranya karena ketulusan doanya.
Pagi harinya sebuah keajaiban benar-benar terjadi. Atas izin Allah SWT, penglihatan putranya menjadi normal sehingga ia bisa melihat dunia yang penuh warna.

Pada usia yang sangat muda Bukhari pergi haji bersama ibu dan kakaknya, Ahmad, kemudian menetap di Mekah untuk mencari ilmu. Sebelum menginjak usia 16 tahun, Bukhari sudah menghafal Al-Qur'an dan banyak hadis dengan detail sehingga menjadi tempat bertanya para ulama jika ada perbedaan lafal hadis.
la mengeluarkan 500 dirham setiap bulan untuk mencari ilmu. Kota-kota yang ia kunjungi untuk mencari ilmu, antara lain Mekah, Medinah, Syam, Khurasan, Bashrah, Kufah, Bagdad, dan Mesir.



Dalam menuntut ilmu ia mewajibkan pada dirinya, "Saya menulis hadis dari seribu syekh lebih dan dari setiap syekh saya mendapat seribu hadis. Tidak ada bagiku hadis kecuali ada sanad nya. Saya tidak meriwayatkan hadis dari sahabat atau tabiin kecuali tahu tempat tinggal, kelahiran, dan wafat nya. Dan saya tidak meriwayatkan hadis dari sahabat atau tabiin kecuali mengetahui asal usul mereka. Saya hafal seratus ribu hadis Sahih dan dua ratus ribu hadis yang tidak Sahih." Subhanallah.

Hasyid R.A, seorang sahabat Imam Bukhari R.A. pernah berkata, "Bukhari biasa pergi bersama-sama kami untuk mempelajari hadis dari syekh yang sama. Kami telah mencatat semua hadis-hadis yang kami pelajari, tetapi ia tidak pernah mencatat nya. Beberapa hari kemudian aku pun berkata kepadanya, 'Bukhari, kamu hanya menyia-nyiakan waktumu!'

Semua temanku ikut menegur nya karena ia tidak pernah mencatat semua yang diajarkan syekh. Akhirnya ia berkata, 'Kalian selalu mengganggu-ku, bawalah catatan kalian!'

Lalu kami membawa catatan kami yang berisi kira-kira 15.000 hadist. Sungguh mencengangkan, ternyata ia hafal hadis-hadis itu dan memperdengarkannya kepada kami."

No comments:

Post a Comment

Sorry .....
Comments received will be moderated in advance. Suggestions, Criticism and rejection can you comments it during use wise words and not SARA contains elements or word- profanity, comments will displayed.
Thanks...